Kamis, 23 September 2010

awal yang mengesankan

Awal bulan lalu di awal Ramadhan, aku yang baru saja di pecat dari kerjaku sebagai seorang tenaga pengajar di sebuah sekolah khusus anak berkebutuhan khusus, mencoba bangkit dengan menjadi reseller berbagai macam ponsel replika dan original black market. Di awal-awal aku menjual ponsel semuanya berjalan lancar dan tidak ada kerusakan apapun, tetapi saat itu, saat aku sedang mencetak beberapa lembar brosur ponsel di sebuah warnet, seorang adik kelasku yang berinisial V juga berada di warnet yang sama, melihat ponsel BB original dengan harga miring dia langsung tertarik dan memesannya padaku. Semuanya berjalan lancar, dan aku berharap semuanya baik-baik saja, ponsel yang dipesan adalah original dan aku segera menghubungi Masku untuk memesankannya. Di awal pemesanan dia membayar separo dari harga utuh ponsel, dan seminggu kemudian aku menemuinya di sebuah rumah sakit di dekat rumah dan di sana aku melakukan transaksi. "kak, bisa nggak aku bayarnya satu juta dulu, soalnya gajiku belum cari semua, bulan depan sisanya baru dikasihkan, gimana?" dan dengan tegas aku menjawab, tidak bisa, dengan raut wajah sedikit kecewa dia segera ke ATM di sudut rumah sakit dan mengambil kekurangan uang hape. Aku pulang dengan membawa uang itu. Aku pikir semuanya akan baik-baik saja, tetapi, keesokan harinya di pagi hari sebelum aku membuka mataku, ponselku sudah berdering, V, kenapa pagi-pagi begini dia menghubungiku, aku mulai curiga, dengan suara masih serak aku mengangkat telfonnya. "kak hapenya kok nggak bisa di pakek ini, tombol gulirnya yang tengah macet, di pake smsan langsung mati" ucapnya dengan nada sedikit bergetar. Aku mulai curiga, mungkinkah dia sengaja merusak hapenya dan menginginkan uangnya kembali ataukah dia menukar BB lain yang sudah rusak. Tapi saat sore hari aku menemuinya di rumah sakit yang sama untuk mengambil BB itu, aku melihat anti gores dari hape masih terpasang. Hati kecil mengatakan, mungkin BB nya memang rusak. Aku kembali ke rumah dengan hati penuh tanda tanya. Aku mengabarkan padanya jika BB baru akan datang setelah lebaran karena ekspedisi barang libur saat lebaran dan kemungkinan barang hilang diperjalanan pun sangat besar jika dipaksakan untuk di kirim. Dia mengiyakan saja kata-kataku, tetapi akhir-akhir ini dia sering menghubungiku dan menanyakan hapenya, aku juga sudah berusaha memberikan yang terbaik dalam pelayananku, tetapi dia sangat ngotot, "mau nggak mau besok hapenya sudah ada, terserah pilih hape atau uang", aku sudah muak dengan tingkahnya yang seperti mempermainkan aku. Aku menyuruhnya menghubungi Mas ku yang langsung tahu mengenai keberadaan dan kondisi hape. Siang ini, saat aku hendak tidur siang, pacarku menelfon, "dek, ntar jam 4 ke rumah ya ambil uang hape, ribet temanmu itu nggak bisa dikasih tahu, tapi balikinnya nggak penuh", aku menghela nafas panjang, Gusti berilah balasan yang setimpal baginya nanti. Semua usaha baik kecil, usaha menengah maupun yang sudah besar pasti akan mengalami yang namanya rugi, karugian merupakan pelajaran berharga pada setiap usaha, kerugian memberikan kita pemikiran yang matang untuk bertindak agar tidak mengalami kerugian untuk kedua kalinya. Terus semangat karena masih banyak yang mau dan mencari produk yang akan kita tawarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

naka :)

Powered By Blogger